Rabu, 17 September 2014

Selamat kembali ke duniamu.

Lewat tulisan ini lagi. Aku akan menulis apa yang ingin aku sampaikan. Masih dengan ditemani air mata, disaat mata ini telah sangat lelah menjalani hari panjang ini, aku tetap menyempatkan waktu untuk menulis. Berharap tulisan tulisan ini bisa menyampaikan apa yang tidak berani aku sampaikan kepadamu.

Hai sayang. Aku tau kamu mungkin sedang sibuk dengan dunia mu lagi. Kamu telah kembali kedalam kehidupan mu seperti disaat kamu belum mengenalku. Dan sepertinya kamu sangat bahagia lepas dari semua yang mengikat mu selama setahun lima bulan ini. Seperti bagaimana kamu bercerita kepada orang orang tentang aku yang selalu mengikatmu dan kini kamu kembali nyaman dengan duniamu. Dunia lama mu yang tidak terlalu aku sukai. Sekarang aku tidak mempermasalahkan itu. Aku tidak mempermasalahkan apa yang kamu sampaikan kepada orang orang tentang aku. Karna mungkin memang itu yang kamu rasakan.
Benar saja, selama setahun lima bulan ini hidupmu dan hidupku sejalan. Kita selalu beriringan. Dan aku akui, aku memang telah merubah mu, tapi satu hal yang sangat perlu kamu tahu, aku merubahmu bukan dalam hal negatif. Disini aku memang egois, aku mengharuskan kamu meninggalkan kehidupan lama mu, menghabiskan waktu untuk hal yang tidak berarti. Didunia lama mu itu kamu tidak pernah memikirkan masa depanmu sayang. Oleh karena itu, aku sebagai pendampingmu ini mencoba untuk membimbingmu menjadi lebih baik. Disini akan aku coba jelaskan apa saja yang kamu rasa aku sangat mengikatmu. Kamu bilang aku melarang mu bergaul dengan banyak teman wanitamu, iya memang benar, karna aku tau caramu bergaul itu berlebihan, berkali kali aku merasa dipermainkan dengan alasan "dia itu temanku". Kamu merasa aku melarangmu kemana mana, nah disini tolong diingat sayang, dulu ketika kamu lumpuh karna kamu tidak  ada kendaraan, kamu tidak bisa pergi kemana mana, itu bukan karna laranganku. Dan ketika itu juga kamu yang selalu mengeluhkan teman temanmu yang meninggalkanmu. Jadi apakah kamu tidak bisa kemana mana itu laranganku? Akhir akhir ini kamu telah mempunyai apa yang kamu mau, aku yang terbiasa dengan kamu yang jarang bepergian harus membiasakan diri untuk menunggu mu memberi kabar, itu memang agak sulit bagiku karna ada nya perubahan mu. Kamu bilang aku selalu mencurigaimu, itu benar juga sayang, tapi tidak semua hal yang aku curigai, aku seperti itu karna aku telaaah beribu kali kamu lukai, aku sangat takut kamu mengulang hal yang sama lagi dan lagi. Wajar, kalo memaafkan bisa tapi melupakan itu susah. Dan aku juga memaksamu untuk harus rajin kuliah, aku yang katamu selalu cerewet mengingatkanmu, aku yang selalu mengganggu tidurmu untuk memaksa mu berangkat kuliah, itu memang benaaaar, semua itu tidak lebih juga demi kebaikanmu, demi membahagiakan mamamu yang bersusah payah mencari nafkah untuk melihat anaknya sukses dan untuk membanggakan ke papamu disurga sana, kamu telah berhasil.
Semua yang kamu bilang aku mengikatmu memang benar adanya, aku pun mempunyai alasan untuk semua itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar