Perubahan
adalah sesuatu yang tidak berjalan seperti biasanya. Perubahan itu menakutkan. Baik atau buruknya
perubahan tetap membuat segalanya berbeda dan tak sama lagi.
Aku
tidak tau apa penyebab datangnya perubahan itu. Tapi aku benar-benar merasa
perubahan itu menjadi sangat nyata. Kamu yang biasanya selalu menyapa selamat
pagi, yang selalu mengucapkan selamat malam dan selamat tidur, yang selalu
mengingatkan makan, dan selalu mengucapkan kata kata indah itu telah hilang.
Entah apa dan siapa yang membuat perubahan itu. Aku selalu berimajinasi dengan
segala pemikiran buruk untuk menemukan jawaban dari perubahan itu.
Apakah jarak yang menciptakan perubahan itu?
Itu konyol. Ketahuilah, jarak justru menjadi kekuatan cinta kita. Atau rindu
yang menyakitkan ini membuat mu tidak bisa bertahan? Rindu itu indah, rindu
bukan alasan untuk melewatkan semuanya, rindu itu untuk dinikmati. Atau mungkin ada seseorang kah yang telah
menggantikan posisi aku dihatimu? Wajar karna sekarang, aku tidak
ada disampingmu, aku tidak berada didekatmu, aku tidak bisa lagi mewujudkan
senyum nyatamu, aku tidak bisa memeluk tubuhmu ketika kamu kedinginan. Jika
memang benar adanya, aku mencoba untuk menerima. Aku tidak ingin menjadi egois
yang memaksamu untuk terus bertahan bersamaku.
#flashback.
“aku
gak bakal nakal disini, aku bakal nunggu calon istri ku pulang, kamu masa depan
aku”.
Kamu tau? Itu kata kata yang selalu aku ingat setiap saatnya, kata kata
yang selalu menitikkan air mata setiap mengingatnya. Dan itu kata kata yang buat aku selalu
bertahan disini. Apakah perubahan bisa menghancurkan sebaris kata kata berarti
itu? Entahlah.
Mungkin
memang cerita kita masih begitu singkat, tapi terlalu istimewa untuk diakhiri.
Mudah bagimu belum tentu mudah untukku. Apakah aku harus mengemis dan meminta
kepadamu, bertahanlah sayang bertahan untuk kita? Itu terlalu egois. jika kamu lelah lepaskanlah. Lepaskan sesuatu
yang membuat mu merasa berat, lepaskan rantai yang mengikatmu begitu erat. Aku
tidak bisa apa-apa, aku tidak sanggup untuk menahan mu untuk tetap bertahan
dengan segala keterpaksaan.
Aku ikhlas jika memang sudah saatnya.