Minggu, 18 Januari 2015

Untuk kamu, penyebab sedih dan tawaku

Beberapa hari setelah kamu lontar kan kata "kita putus!" dua kata, iya hanya dua kata. Dua kata yang bisa menjungkir balikkan dunia seseorang, dua kata yang bisa mematikan sel sel saraf dalam hidup seseorang, dua kata yang meluluhlantakkan kehidupan seseorang, dua kata yang menusuk hati yang suci ini, dua kata yang menghancurkan segalanya..
Aku masih tetap dalam ketidakpercayaan akan semua nya. Ketidak percayaan dengan keputusan itu. Bisa dibilang aku belum bisa menerima itu. Tapi setelah aku ulang berkali kali membacanya, bahkan dengan sesegukan tangis ku terpecah.. Ini kenyataan, kejadian berulang kali yang selalu aku terima darimu, tapi kali ini ntah kenapa rasanya sangat sangat menyakitkan...

Aku masih sangat mengingat terakhir kali kita bertemu, sepulang ujian akhir itu, kita masih bercanda tawa, masih saling memiliki, seakan kita tak akan pernah terpisah lagi dan kamu meyakinkan dengan janji bahwa kamu tidak akan meninggalkanku..
Dan sejak malam itu juga, setelah kita lelah seharian, hendak beristirahat, sesuatu mengganggu pikiranku, dimana "seseorang dimasalalu mu, yang dulu penyebab kesedihanku" datang dengan perantara, dia datang dengan cara halus perlahan tapi pasti untuk merusak kita.. Kamu mungkin tidak pernah menyadarinya, tapi aku, aku yang dengan segenap keyakinanku yakin hal itu. Dimana satu persatu orang orang yang aku sayang telah berhasil direbutnya. Bahkan kamu yang aku harap bisa sangat mengerti apa alasan aku, justru lebih memilih tetap membela dia. Memang itu tidak kamu tunjukkan secara jelas, tapi lihatlah, kamu mengorbankan kita demi itu..

Saat ini, aku tak berharap banyak. Karna kamu telah mengatakan agar aku tidak pernah mengusikmu, bahkan keluargamu. Aku berjanji takkan melakukannya. Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang aku rasa. Masih dengan perantara tulisan ini. Aku ingin kamu mengingat kembali, janji janji yang pernah terucap dari mulut manis mu itu, janji yang mungkin juga hanya untuk penyenangku disaat itu, satu janji mu yang selalu aku ingat bahwa kamu tidak akan pernah meninggalkanku dengan alasan apapun..
Mengingatkan kamu, bukan hanya kamu yang merasakan sakit, lebih dan terlebih telah banyak sakit yang kamu beri, yang kamu tidak pernah menyadarinya, hati ini selalu memaafkan.. Kamu tidak pernah memikirkan bagaimana aku bisa menerimamu kembali hingga aku meninggalkan mereka yang menjadi penguatku setelah kamu tinggalkan. Kamu tidak pernah mau tau akan hal itu.. Yang kamu tau selalu hal buruk yang pernah aku lakukan. Manusia tidak ada yang sempurna, dan kamu lupa akan hal itu, aku mempunyai banyak kekurangan yang tidak bisa kamu terima. Sementara aku, dengan segala kekurangan mu, kerasmu, egomu, amarahmu, bahkan kasarmu, aku mencoba menerimanya.. Dengan segala perjuangan dan pengorbanan yang telah aku lakukan, izinkan aku bertanya, pengorbanan berarti apa yang telah kamu berikan untukku?:')

Ingat kah kamu, ketika kita sholat berjama'ah, kamu menjadi imamku, dan aku berdoa "ya Allah, ini dia seseorang yang sedang mengimamiku, jadikan lah dia imamku selamanya sampai aku menghadap ke surga-Mu".. Mungkin Allah belum menjawab doa itu. Allah belum mengizinkan kita untuk bersama entah untuk selamanya..
Seandainya kamu masih ada disampingku, akan kuceritakan bagaimana susahnya melupakan dan mengikhlaskan..
Ketika malam aku terbangun selalu saja ingatan mu selalu hadir, rindu ini tak pernah padam. Dan dalam tahajudku malam itu, dalam kebisuan suaraku aku masih mendoakanmu, karna aku yakin dengan doa bisa memelukmu dan menghangatkan hatimu..

Kelak, jika kamu menemukan seseorang yang benar benar telah membuatmu nyaman, ingat aku sesaat bahwa sebelum dia, aku yang pernah melakukan hal itu. Dan kelak, jika kita tidak hidup di satu atap yang sama, kunjungi aku sebagai teman baikmu..

*aku tak pernah tau, kapan kamu akan membaca tulisan ini, tapi aku berharap kamu membacanya dalam keadaan kamu telah bahagia dengan pilihanmu:')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar